Menggunakan bahan dasar kulit asli semakin banyak di manfaatkan. Salah satunya sebagai kerajinan kulit yang beranekaragam dan laku di pasaran. Tapi anda perlu mengetahui kulit tidak serta merta setelah terpisah dari daging hewan langsung dibuat sebagai bahan kerajinan. Perlu melewati berbagai proses untuk membuat kulit siap di gunakan sebagai produk ekonomis.
Proses Penyamakan Kulit Asli
Jika berbicara mengenai bahan kulit tentu tidak bisa dijauhkan dari kata penyamakan. Proses penyamakan (tanning) merupakan tahapan yang wajib dilakukan agar membuat kulit siap di manfaatkan. Sebenarnya tujuan utama dari penyamakan (tanning) adalah untuk menghilangkan bagian yang tidak dibutuhkan. Khususnya protein protein yang masih bercampur dengan kulit hewan saat pemisahan dari daging.
Contohnya seperti lemak, gajih, rambut, dan bagian lapisan kulit yang tidak dibutuhkan. Hal ini untuk mendapatkan kualitas kulit yang baik dan awet tahan lama. Tentu dalam penyamakan (tanning) sendiri memiliki jenisnya. Disetiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada kebutuhan bahan kulit yang akan digunakan. Berikut berbagai jenis penyamakan yang akan kami jelaskan secara sederhana:
Penyamakan Alami (natural)
Jenis atau metode penyamakan alami tentu menggunakan zat zat alami dalam proses penyamakan kulit. Biasanya metode ini menggunakan air dengan dikondisikan pada syarat tertentu. Seperti air harus berada dalam suhu rendah (dingin), menggunakan air dengan pH yang rendah dan tanpa menggunakan sirkulasi oksigen. Ketentuan tersebut untuk mendapatkan kulit yang baik dan tentu saja awet dalam penggunaannya.
Penyamakan Sintetis (Fabric)
Proses penyamakan sintetis menggunakan zat kimiawi yang biasanya mengandlkan bahan dasar hasil industri. Bantuan zat kimia yang biasa digunakan yaitu aldehid, aluminium, titanium, zirconium, iron salt dan kombinasi bahan lainnya. Kulit yang disamak dengan bahan tersebut dan menggunakan metode sintetic hasilnya akan disebut wet white. Hal ini dikarenakan setelah proses pencampuran kulit dengan bahan bahan tersebut warnanya akan bertambah terang cerah. Padahal tidak diberikan warna apapun atau masih dalam keadaan asli dan basah.
Dalam pencampuran dengan bahan bahan tersebut sebenarnya tidak hanya digunakan satu zat kimia saja. Akan tetapi kebanyakan mencampurkan antara zat zat tersebut agar mendapatkan kulit yang siap digunakan dan tahan lama.
Penyamakan Nabati (vegetables)
Tanaman menjadi bahan utama dalam pencampuran bahan dengan kulit untuk proses penyamakan. Pada umumnya zat tanin (polifenol) merupakan bagian unsutr campuran yang paling di butuhkan. Karena dengan tanin kulit akan mendapatkan warna yang alami kemudian juga lebih fleksible. Warnanya juga cenderung merah atau coklat.
Zat tanin sendiri biasanya didapatkan pada tanaman teh. Unsur tanin yang dicampurkan pada kulit dalam proses kerjanya sangat berpengaruh pada kolagen. Karena protein kolagen pada kulit akan menyatu dengan tanin kemudian dilapisi oleh tanin. Hal ini agar kolagen pada kulit tidak mudah larut dalam air. Kemudian juga lebih kuat pada serangan bakteri.
Penyamakan Mineral/Logam (mineral tanning)
Bahan mineral atau sejenis logam menjadi zat yang digunakan pada proses penyamakan kulit. Metode ini biasanya memanfaatkan pada krom sulfat. Sebenarnya krom sulfat sendiri sudah digunakan sejak lama. Karena memang kulit yang dihasilkan akan lebih baik dan kuat. Apalagi keunggulan dari penyamakan kulit krom ini menghasilkan kulit yang sangat fleksibel dibandingkan menggunakan metode penyamakan lainnya.
Senyawa krom sulfat sendiri juga lebih bersahabat terhadap lingkungan dibandingkan krom heksavalen. Hal ini juga sudah diadakan penelitian oleh kajian luar negeri yang membuat krom sulfat lebih dimanfaatkan ketimbang krom heksavalen. Secara sederhana senyawa dalam krom heksavalen lebih berbahaya pada pencemaran lingkungan dan makhluk hidup sekitar ketimbang krom sulfat.
Penyamakan kulit pada krom sulfat juga lebih cepat dibandingkan dari penyamakan nabati. Dalam kondisi mentah kulit yang sudah dicampur dengan krom sulfat akan berwarna kebiruan (wet blue). Hampir sama dengan proses penyamakan yang dihasilkan pada metode pewarnaan sintetis. Hanya saja untuk kulit yang digunakan penyamakan mineral ini baiknya dibuat untuk produk jaket dan tas kulit.
Penyamakan Minyak (oil tanning)
Minyak yang digunakan untuk pencampura bahan kulit di manfaatkan agar mendapatkan kulit yang tahan ait dan fleksible. Biasanya terdapat minyak khusus yang digunakan untuk proses penyamakan. Sangat cocok dijadikan produk seperti sepatu kulit.
Jadi secara sederhana proses dari penyamakan kulit seperti yang telah dijelaskan di atas. Menggunakan berbagai macam unsur dan zat pembantu untuk membuat kulit siap di olah.
Jadi secara sederhana proses dari penyamakan kulit seperti yang telah dijelaskan di atas. Menggunakan berbagai macam unsur dan zat pembantu untuk membuat kulit siap di olah.