Penyamakan Kulit: Pengolahan Kulit Sapi Asli

Penyamakan Kulit: Pengolahan Kulit Sapi Asli memang memilki beberapa proses. Tentu saja hal ini untuk membuat kulit sapi jadi yang siap untuk di buat sebuah kerajinan. Bisa untuk kerajinan yang bernilai ekonomis. Contohnya seperti souvenir kulit, tas, jaket, sepatu dan lainnya. Melalui teknologi penyamakan membuat kulit lebih kuat dan kaku. Tentu saja tidak mudah rusak seperti kulit sapi yang belum dilakukan proses pengolahan.

Serba Serbi Proses Penyamakan Kulit

Dalam proses penyamakan kulit memiliki banyak tahap. Jadi juga harus ada tahapan yang dilalui dan memiliki fungsi masing masing. Nah setidaknya kami akan memberikan mengenai tahapan tahapan penyamakan. Untuk melihat bagaimana membedakan jenis kulit yang sudah jadi. Berikut tahapan tahapan berikut ini. 

  • Definisi Proses Penyamakan Kulit
Penyamakan kulit merupakan proses pengolahan memperbaiki tatanan kulit asli yang masih mentah menjadi kulit olahan yanglebih kuat dan tahan lama. Sebelum kulit disamak memiliki sifat yang mudah rusak dan busuk. Oleh karena itu dilakukan oenyamakan agar membuat sidat kulit awet. Tentus saja sifat kulit akan lebih kaku dan keras. Tentu hal ini bisa digunakan untuk dijadikan product yang memiliki niau ekonomis.

Kulit binatang hampir semuanya bisa dilakukan penyamakan. Hanya saja tinggal pilihan kulit binatang apa yang ingin di manfaatkan. Hal ini biasnya tergantung pada produk yang akan di buat. Sehingga bisa menyesuaikan pada kebutuhan dari yang ingin memanfaatkan kulit. Kulit yang biasanya digunakan untuk kerajinan kulit seperti kulit bison, buaya, sapi, kerbau, kambing, domba, ikan pari, dan sebagainya.

Untuk produk yang bisa dicontohkan yang memliki bahan dasar kulit ada beberapa. Seperti tas, sepatu, jaket, dompet, dan souvenir kulit asli. Kesemuanya ini sudah dikenal dimancanegara khsusunya hasil dari pengrajin kulit Idonesia. Tentu saja daya saing dari kualitas berani bersaing di pasaran dunia. 

Tahapan Poses Penyamakan Kulit

Terdapat beberapa proses yang telah disebutkan secara umum diatas untuk melakukan penyamakan kulit. Bisa dikatakan secara umum terdapat beberapa cara penyamakan kulit yaitu, penyamakan kulit berbulu dan penyamakan kulit tak berbulu.
  • Tahap Penyamakan Kulit Berbulu
Tahap untuk penyamakan kulit berbulu memiliki ciri tersendiri. Karena untuk tahap ini tidak hanya kulit nya saja yang di pertahankan keasliannya namun juga bulu. Kulit hewan yang biasnnya disamak dengan bulunya yaitu sapi dan kambing. Untuk pilihan disamak dengan bulunya biasanya tergantung pada produk apa yang akan dibuat. Sehingga tidak bisa dipastikan apakah passar menyukai kulit berbulu atau tidak. 

Kerajinan kulit dengan cara disamak beserta bulunya yaitu seperti jaket dan kulit interior. Biasanya untuk jaket dipasaran anda pasti menemukan jaket kulit yang ada bulu dan tidak ada. Oleh karena itu biasakan memilih jaket sesuai dengan pashion anda. Karena ada juga yang tidak suka bulu, disebabkan alergi ataupun semacamnya. Kemudian unntuk interior juga memanfaatkan kulit berbulu agar menghiasi interior lebih elegan.

Biasnya untuk pajangan dinding rumah bisa digunakan pada interior. Kemudia untuk menutup alas dengan menggunakan interior kuli berbubulu. Hal ini memberikan rasa nyaman pada penggunaannya karena diatas alas yang memiliki bulu halus dan juga lembut.
  • Tahap Penyamakan Kulit Tak Berbulu
Jenis penyamakan kulit tak berbulu tentu saja hanya mempertahankan kulit asli binatang. Jadi tidak memerlukan bulu untuk dibuat sebagai kerajinan. Biasanya tidak jauh beda untuk contoh jenis kulit binatang yang disamak. Diantara lain seperti kambing, sapi, lembu dan lainnya. 

Perbedaan proses pada penyamakan kulit berbulu dan tak berbulu yaitu pada tahap pengapuran. Kapur sangat baik untuk membuat bulu mudah untuk lepas dari kulitnya. Hal ini karena kapur memiliki senyawa alami yang panas dan bersifat korosi. Tentu bulu akan mudah lepas dari kuulitnya. Nah tahapan pengapuran diberikan pada penyamakan kulit tak berbulu. Sedangkan sebaliknya jika untuk jenis penyamakan berbulu tidakn diberikan pengapuran (lime).

Proses Penyamakan Kulit Tingkat Industri

Peyamakan kulit sekarang ini sudah tidak sesderhana dahulu. Tentu saja harus disesuaikan pada permintaan pasar yang semakin tinggi. Oleh karena itu untuk penyamakan kulit pun harus mendukung dalam artian proses dan alat yang modern. Nah beberapa tahapan akan kami jelakan mengenai penyamakan di tingkat industri. 

Dimulai dari tahap persiapan, pre-tanning, tahap tanning, dan tahap finishing. Setiap proses ini memiliki pengaruh besar pada kulit yang akan dihasilkan. Menggunakan produk kulit harus baik dan sesuai pada proses yang dilakukan. Berikut beberapa tahapan yang akan kami jelakan secara umum.

  • Tahap Curing (Persiapan)
Tahap Curing bisa juga disebut dengan proses pengawetan pada kulit yang disamak. Nah proses ini menggunakan bahan bumbu masak yaitu garam. Fungsinya tentu untuk membuat kulit semakin awet. Karena bakteri telah dicegah untuk masa pertumbuhannya. Kolagen yang ada dikulit tentunya juga akan bertahan lama karena bakteri telah dicegah. Selain itu kadar air yang terkandung dalam kulit hewan akan turun melalui proses yang disebut osmosis. Kelembapan di kulit hewan akan berkurang tentu saja bakteri tidak akan tumbuh.

Sebenarnya proses pengawetan menggunakan garam sudah banyak diketahui. Seperti makanan krecek yang terbuat dari kulit sapi, juga menggunakan penggaraman. Kemudian kulit ikan pari dan semacamnya.

Untuk proses penggaraman ada beberapa jenis yaitu welt-salting dan brine-curing. Proses di welt salting yaitu kulit hewan diberikan garam secara menyeluruh kemudian dipress dengan alat khusus selama kurang lebih 30 - 40 menit. Sedangkan untuk Brine Curing kulit dimasukkan pada wadah yang mengandung garam. Kemudian di aduk selama 16 jam agar mendapatkan serapan kandungan garam yang sempurna. Proses ini bisa juga digunakan dalam suhu yang rendah.

  • Tahap Beam House (Pre tanning)
Proses untuk selanjuntya yaitu pre tanning. Hal ini tentunya sebelum disamak kulit hewan harus diberikan perlakuan khusus. Fungsinya untuk membuat kulit hewan menjadi lebih kuat. Tentu akan menghilangkan beberapa lapisan dan kandungan kulit yang tidak diperlukan. Bisa dicontohkan seperti bulu, sisa lemak, sisa bagian tulang dan lainnya. 

Di tahap ini bisa dijadikan dua proses lagi. Berikut jenis pre tanning yang akan dijelaskan secara umum:

  1. Tahap Perendaman (soaking) merupakan proses kulit yang dimasukkan kedaalam air besih. Tujuan dari perendaman kulit di air bersih adalah menghilangkan kandungan kulit garam dari proses curing. Kemudian juga menambah kadar air di kulit agar bisa dilanjutkan ke proses setelahnya. Dalam proses ini diberikan juga bahan kimia bernaman dithiocarbamate (biosida) yang berfungsi mencegah tumbuh bakteri. Kemudian ada juga Fungisida yang bernama thiocyanomethylthiobenzothiazole untuk menghindari tumbuhnya jamur dikulit. 
  2. Tahap Pengapuran (liming) menggunakan senyawa kapur yang dicampur pada air. Bahan ini memang masih alami tapi ada juga yang sudah menggunakan obat kimia. Seperti sodium sulfida, sianida, amina dan lainnya. Tujuan dalam tahap pengapuran kulit adalah: Menghilangkan Bulu di kulit dan keratin lainnya, menghilangkan protein larut yang tidak diperlukan seperti musin, menhilangkan lemak dan minyak, membuat kulit lebih lebar dan flesksible, kemudaian mengkondisikan kolagen pada kulit siap tannig.
  • Pelepasan Bulu dan Rambut (Unhairing dan Scudding)
Dalam proses pelepasan bulu dan rambut dari kulit tentnu menggunakan senyawa kimia. Bahan kimia yang digunakan bisa dicomtohkan seperti sodium dissufide, sodium hidrosulfit, sodium hidroksida, kalsium hidrosulfit dan sodium sulfahidrat. Pelepasan dengan senyawa kimiawi ini diteruskan dengan mesin. Nah dilanjutkan dengan proses scudding yang menggunakan pisau tumpul.
  • Pelepasan Kapur (deliming) dan bating
Proses ini mengedapankan pada perhatian tingkat keasaman (pH) kolagen. Tentu dibuat menjadi lebih rendah karena untuk mendapatkan preoses yang baik pada saat pelepasan kapur. Kulit akan dibentuk dan diproes sesuai pada kebutuhan yang diinginkan. Mesalnya saja dibuat untuk interior maka menggunakan bahan kulit yang halus dan lembut, atau untuk membuat souvenir kulit diperlukan kulit yang kaku dan kuat. Maka pada tahapan tersebut dilakukan proes bating. 
  • Pengasaman (Pickling)
Setelah proses batng dilanjutkan dengan treatment kulit menggunakan sodium klorida/ NaCL kemudian ditambahkan dengan bahan kimia asam sulfat. Hal ini dilakukan kususnya untuk proses tanning yang dipilih adalah mineral tanning. Tujuan dari pengasaman ini adalah merendahakn tingkata pH kolagen pada kulit. Karena agar mendapatkan bahan tanning mineral yang lebih mudah dan baik. Nah pada proses ini disebut pickling.

Komentar